Jumlah pengungsi asal Timur Tengah yang terus membludak,
memaksa Jerman, Austria dan Republik Ceko memperketat pengawasan perbatasan sementara.
Jerman, misalnya, mulai melakukan pengawasan di perbatasan selatan dengan Austria,
yang merupakan pintu masuk ribuan pengungsi asal negara-negara Timur Tengah sejak Minggu (13/9).
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyebutkan tujuan
pengawasan ini dilakukan untuk membatasi gelombang masuknya pengungsi ke Jerman
sekaligus untuk memulihkan prosedur masuknya warga negara asing ke Jerman dengan
tertib. Kebijakan ini diambil setelah negara ini menampung 13 ribu pengungsi di
Kota Muenchen pada Sabtu, 12 September 2015. Lalu ditambah dengan kedatangan pengungsi mencapai 1400 orang dalam satu hari.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menghentikan perjalanan
kereta dari dan menuju Austria selama 13 jam. Namun hal itu hanya berlaku sampai
Senin (14/9) pagi. Sedang Republik Ceko bekerja sama menangani gelombang pengungsi ini dengan memperketat pengawasan di perbatasannya dengan Austria.
Tak dimungkiri bila gelombang pengungsi ini membuat Jerman mulai
kewalahan dan mereka segera meminta negara Eropa untuk turut menampung pengungsi.
Mereka meminta agar negara Eropa lainnya ikut serta menampung pengungsi seperti
Italia, Yunani dan Hungaria.